skin and purr.

Sunscreen With Tone Up Effect: Skin Aqua Tone Up UV Essence SPF 50+ PA++++ Review!

Beberapa waktu lalu, ketika sunscreen ini rilis aku langsung bertekad untuk punya! Gimana ngga, sunscreen Skin Aqua yang SPF 50 Moisturizing Milk itu udah jadi kecintaan aku selama aku di Solo dan sekarang ada versi tone up nya dengan SPF 50 juga pula! Ditambah lagi, harganya masih berkisar dibawah 100 ribu.

Sunscreen Skin Aqua ini sebenernya sudah dijual lebih dulu di Jepang dengan versi yang ada alkoholnya. Jadi, kalau kalian lihat ingredients nya di internet maka kemungkinan bakal nemu Alcohol di urutan kedua. Tapi, yang masuk ke Indonesia ini tanpa alkohol dan perfume. Another reason to love this sunscreen in case you're sensitized to alcohol. Selain bisa melindungi kulit dari sinar UV, juga bisa diaplikasikan sebagai makeup primer karena memiliki fungsi color-correcting yang bisa membantu meratakan tampilan warna kulit. Sesuai namanya, produk ini bisa menaikkan tone kulit tanpa terkesan berlebihan.

Ingredients List:

Water, Ethylexyl Methoxycinnamate, Triethylhexanoin, Butylene Glycol,Methylene Bis-Benzotriazlyl Tetramethylbutylphenol, Titanium Dioxide, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate, Polymethylsilsesquioxane, Bis-PEG-18 Methyl Ether Dimethyl Silane, Acrylates Copolymer, Hydrolyzed Jojoba Esters, Bis-Ethylhexyloxyphenol Methoxyphenyl Triazine, Decyl Glucoside, Synthetic Fluorphlogopite, Phenoxyethanol, Polysorbate 60, Triethanolamine, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Silica, PEG-12 Dimethicone, Hexylglycerin, Xanthan Gum, Disodium EDTA, Diisostearyl Malate, Propylene Glycol, Alumina, BHT, Polyglyceryl-2 Diisostearate, Tin Oxide, Sodium Hyaluronate, Magnesium Ascorbyl Phosphate, CI 42090, CI 73360.

(mohon maaf kalau penulisannya ada yang salah atau kurang)

Teksturnya berbentuk cream yang terasa agak padat dan agak sulit untuk dibaurkan karena cenderung meninggalkan whitecast yang subtle jadi harus make sure bahwa semuanya telah di blend sempurna. Efek whitecast ini hanya berlangsung beberapa saat dan kemudian akan menghasilkan efek tone up yang terlihat natural.

Finishnya terasa matte di kulit dan memiliki oil control yang cukup baik di kulitku yang kombinasi. Finish matte dari sunscreen ini bukan tipe yang silicone-y seperti Nivea Sun Serum Oil Control, tapi lebih terasa smooth ketika disentuh. Ohiya, yang paling kusuka adalah dia membuat kulitku tampak lebih radiant dan glowing!

Satu hal yang kurang kusuka adalah aplikator tempat produknya keluar yang terlalu lebar jadi susah untuk mengukur seberapa banyak produk yang mau dipakai. Seringkali aku ambil terlalu banyak alhasil mukaku jadi super putih haha.

I love this sunscreen so much karena dia memenuhi segala hal yang kusuka dari produk sunscreen; lightweight, gak bikin kusam minyakkan, matte finish tanpa bikin kulit kering dan efek tone up yang bikin aku males pakai makeup karena aku merasa pakai ini aja udah cukup untuk sehari-hari!

Produk ini bisa kamu dapetin di Official Shop Rohto di Shopee seharga 60ribuan aja untuk ukuran 40gr! Ohiya, coba kamu sering cek toko nya, deh karena dia sering banget diskon sampe 50ribu aja. Personal rating dari aku, 4.8/5!

No comments

, by Danty Priastarini Sabar

eye treatment

Goodbye, Puffy Eyes! Lacoco Intensive Treatment Eye Serum Review

Semenjak aku berkutat di dunia skincare, ada satu produk yang belum pernah aku coba sama sekali yaitu; eye treatment. Pada awalnya, aku cenderung skeptis terhadap targeted-skincare area seperti hand cream (isn't it just the same as body lotion?) dan eye cream! Aku mengira menggunakan moisturizer saja sudah cukup untuk menangkal masalah di area mata, tapi ternyata aku keliru.

Produk yang berfungsi di daerah mata membutuhkan kandungan yang lebih rich untuk menangkal masalah di area mata seperti garis halus, lingkaran hitam dan kantung mata. Apalagi kalau area mata cenderung kering, tentunya kita membutuhkan produk yang benar-benar rich in moisturizing sehingga daerah area mata tetap lembab. Disitulah peran dari eye-treatment product.

Kali ini, aku akan membahas tentang produk perawatan untuk di daerah mata yaitu Lacoco Intensive Treatment Eye Serum! Produk ini merupakan produk unggulan dari Lacoco karena seringkali habis di e-commerce maupun official store nya. Banyak review yang bagus tentang eye serum ini, makanya aku tertarik untuk coba. Tapi tentunya, aku menurunkan ekspetasiku karena seringkali eye-treatment product tidak bekerja dengan baik di beberapa jenis kulit.

Concern utama dari daerah mata ku adalah; area bawah mata yang gelap (bukan faktor genetik), kantung mata dan garis halus. Aku seringkali tidur larut malam untuk menghabiskan drama/series favorit walaupun jarang sekali aku begadang sampai pagi. Tapi tetap saja muncul kantung mata dan lingkaran hitam meskipun aku selalu tidur lebih dari 8 jam.

Ingredients: Water, Butylene Glycol, Glycerin, Palmitoyl Hexapeptide-12, Triethanolamine, Carbomer, Pyrus Malus (Apple) Fruit Extract, Phenoxyethanol, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Polyglutamic Acid, Ethylhexylglycerin, Tetrasodium EDTA, Fragrance

Key ingredients dari produk ini adalah Palmitoyl Hexapeptide yang berfungsi untuk merawat garis halus di sekitar mata, Apple Extract yang kaya akan vitamin untuk menangkal tampilan kantung mata dan lingkaran hitam dan Aloe vera untuk menjaga kelembapan di area mata.

Produk ini dikemas dengan botol pump berwarna silver yang kokoh berisi 15mL. Cenderung sedikit untuk ukutan Serum, tetapi lebih dari cukup mengingat serum ini hanya ditargetkan untuk daerah bawah mata saja. Meskipun begitu, botol ini tidak transparant jadi kita nggak bisa lihat seberapa banyak produk yang tersisa.

Tekstur dari serum ini seperti gel yang bening dan tidak memiliki aroma sama sekali. Ketika diaplikasikan, terasa ada efek dingin yang dihasilkan dan dapat membuat daerah sekitar mata menjadi lebih rileks. Dalam ketentuannya, serum ini bisa digunakan baik pagi dan malamーtapi aku hanya menggunakannya di malam hari karena apabila produknya masuk ke mata akan terasa perih:'

Setelah hampir sebulan mencoba produk ini, aku sungguh yakin tidak ada perbedaan yang signifikan di daerah mataku tapi aku tetap tidak kecewa karena aku sudah menurunkan ekspetasiku tadi. Tapi, setelah aku menggabungkan kedua foto before-after ternyata ada hasilnya! Mataku terlihat lebih segar dari sebelumnya dan kantung mata ku menjadi memudar. Untuk garis halus dan dark circle, sih, masih ada dan tidak terlihat ada perubahan. Tapi karena aku tidak berekspetasi banyak, tentunya aku seneng banget sama hasil dari Eye Serum Lacoco ini.

For your information, aku tidak mengubah jam tidurku sama sekali. Aku tidur di jam yang biasanya (antara jam 23.00 s.d 01.00) tapi ternyata itu nggak mempengaruhi hasil dari penggunaan eye serum ini selama hampir satu bulan. My eye area got so much better since I tried this eye serum, I love it so much!

Produk ini dapat dibeli di e-commerce seharga Rp180.000,-

2 comments

, by Danty Priastarini Sabar

review

But First... Puspamaya Calendula Refreshing Toner Review!

Semenjak aku mulai bikin akun khusus skincare di Instagram, banyak banget brand lokal yang ternyata belum pernah aku dengar sebelumnya. Brand lokal seperti inilah yang menurutku butuh awareness lebih untuk bisa dikenal sama masyarakat luas. Aku pun sadar platformku ini masih kecil, tapi aku selalu senang kalau bisa ngenalin suatu produk baru ke temen-temen di blog ini ataupun di instagram.

Brand lokal yang mau aku kenalin kali ini adalah But First, skincare line dari brand ini udah lumayan lengkap一ada gentle facial wash, refreshing toner, serum dan moisturizer. Nama dari produknya pun cantik banget, khas Indonesia. Ambawani, Puspamaya, Sakanti, Maheswari. Nah, aku beli yang Puspamaya Calendula Refreshing Toner karena saat itu lagi nyari toner yang berbentuk spray sehingga lebih praktis pakainya.

Kenapa aku tertarik untuk beli produk ini? Salah satunya karena ingredients list-nya yang cenderung minimalis一no alcohol, fragrance-free dan cukup straightforward sama klaimnya. Alasan kedua karena aku lagi nyari hydrating toner, tapi kali ini aku keliru karena Puspamaya ini merupakan refreshing toner berbentuk spray sehingga menurutku fungsinya lebih sesuai dengan face mist.

Sesuai dengan namanya juga, toner ini mengandung kelopak bunga Calendula didalamnya yang terkenal dengan anti-inflammatory dan cocok untuk si pemilik sensitive skin. Produk dari But First ini sesuai dengan klaimnya yaitu Refreshing, bukan hydrating karena toner ini kurang berasa hydrating di kulitku. Aku setidaknya butuh 7-10 kali spray untuk dapetin hidrasi yang cukup walaupun akhirnya juga masih berasa kurang karena dia cepet banget keringnya. So, term refreshing toner memang udh paling bener.

Spray nya juga terbilang cukup bagus, walaupun seringkali serpihan calendula yang berada didalamnya ikutan keluar melalui spray sehingga habis pakai ini selalu ada spot berwarna keemasan yang kuyakini itu adalah serpihan dari kelopak calendula-nya. Coba, deh lihat foto dibawah ini kayak ada bercak berwarna silver.

Meskipun di packagingnya disebutkan bahwa toner ini dapat mengangkat sisa kotoran yang ada di muka, aku nggak pernah pakai toner ini dengan kapas karena sukanya yang praktis aja, tinggal semprot-semprot ke muka:D. Saranku, jangan sampai spray ke area mata karena perih banget!:")

Aku pakai ini setiap habis cuci muka, tapi belum saatnya untuk skincare-an malam. Jadi dipakai kira-kira jam 5 sore karena biasanya aku pakai skincare malam jam 8 atau 9 malam. Pakai toner ini memang terasa segar sesaat, tapi hidrasinya kurang. Lagi-lagi memang karena klaimnya bukan untuk menghidrasi, setelahnya bisa pakai serum yang kaya akan humectants untuk dapetin asupan hidrasi kulit.

Produk ini aku beli di Shopee seharga Rp86.000! Cukup terjangkau untuk Toner yang berbentuk mist seperti ini. Ohiya, setiap pembelian akan dikasih pouch batik yang cantik banget! Sayangnya gak ikut kefoto huhu.

Gimana, udah denger tentang brand ini belum?

No comments

, by Danty Priastarini Sabar

empties

Half a year already? #JulyEmpties

So... How are you guys doing?

Sudah pertengahan tahun, entah udah bulan keberapa kita hidup ditengah pandemi. Semoga teman-teman sehat selalu, ya. I've been exhausted lately, too many things going on around me but I have so little motivation to finish anything. So I took a rest and pause everything. Who would've thought taking a break is actually helpful?

Oke, jadi di post kali ini adalah #JulyEmpties! Bulan lalu, aku nggak post empties karena nggak ada produk yang benar-benar habis di bulan itu. So here are the empties!

Cezanne Skin Conditioner High Moist ーYou see that big bottle? I can't even believe I finished the whole bottle in 8 months. Aku pakai ini memang lumayan boros, sih karena selain dijadikan hydrating toner juga sering kupakai untuk CSM-an (kapas yang dituang ke hydrating toner terus dijadiin sheetmask gitu, lho)

Entah sudah beberapa kali aku rekomendasiin ini ke temen-temen dan mereka selalu nanya: apakah ini sister brand dari hatomugi? Jawabannya adalah aku nggak tau brand Cezanne dan Hatomugi sama apa engga tapi yang kutahu perbedaannya ada di key ingredients-nya. Cezanne mengandung ceramides yang berfungsi untuk memperkuat skin barrier sedangkan hatomugi mengandung Job's tears yang setauku dia fungsinya brightening dan anti-aging (cmiiw).

Repurchase? No. Bukan gak suka, tapi pengen explore hydrating toner lainnya.

Jumiso Have A Good Cream ー Cream yang awalnya memiliki impresi buruk di kulitku, tapi semenjak udah tau 'adonan' yang tepat untuk dipakai bareng si Jumiso ini jadi jatuh cinta. Lembabnya bikin kulit sejuk dari dalam, dan juga lembabnya awet. Biasanya cream ini aku gunakan di malam hari sebagai penutup skincare routine malam karena memiliki konsistensi yang agak thick.

Repurchase? No. Gak masuk di budget ku (untungnya ini gift) dan pengen cari alternatif lebih murah.

Aubree Skin Centella Herb Serum ー A true local gem. Jujur awalnya skeptis ini bisa mengurangi bruntusan, tapi hasilnya sangat memuaskan. Harganya sangat affordable untuk ukuran serum 30ml yang bekerja sangat baik di kulitku. Kombinasi ingredients yang menarik bikin serum ini punya daya tarik tersendiri. Ah, pokoknya kalian mesti pertimbangkan untuk cobain ini sendiri.

Repurchase? Maybe. Selama ini belum nemu serum BHA yang cukup affordable soalnya.

Summer Time Glow Wash for Oily Skin ー Best gentle facial wash I've ever tried! Gak kayak gentle facial wash lainnya, dia ini gak licin pas dibilas. Setelahnya kulit jadi kerasa halus dan bersih, nggak keset sama sekali.

Repurchase? No. Kalau lagi diskon akan pertimbangkan untuk beli, sih, tapi kayaknya mau explore facial wash lain hihi.

Ohiya, kalau aku gak repurchase bukan berarti aku gak suka produknya. Cuman kalau aku beli produk itu itu lagi nanti aku gak bisa bahas produk lain yg lebih fresh dong wkwk

Happy August!

1 comments

, by Danty Priastarini Sabar

face oil

Ourabotanicals Tamanu Oil Review

Hello and welcome back to another review of face oil. I guess I should claim myself as a face oil freaks karena aku selalu mengandalkan face oil untuk melembabkan kulitku. I've tried several facial oil dan menurutku semua hasilnya sangat familiar; kulit jadi lebih plump dan ternutrisi dan yang paling penting adalah gak bikin muka tambah minyakkan (padahal ini face oil!)

Review kali ini adalah Tamanu Oil dari Ourabotanicals, aku beli di Shopee. Beli ini karena banyak review yang bilang ini bagus untuk menghilangkan bekas jerawat (in which I'm struggling to get rid of) so here's the review!

Berbeda dari facial oil yang ku coba sebelumnya, warna dari face oil ini hijau tua dan memiliki wangi yang khas. Baunya seperti bau tanaman dan kurang enak menurutku tapi aku nggak keberatan karena memang face oil ini tidak menambahkan pewangi buatan didalamnya. Tamanu oil ini menurutku juga memiliki tekstur yang lebih thick jadi terasa berat saat dipakai.

Tamanu oil memiliki anti-inflammatory properties yang bisa mengobati jerawat, wound-healing dan juga kaya akan antioksidan sehingga dikenal bisa mengobati jerawat dan bekasnya.

Ada tiga cara buatku untuk menggunakan face oil ini:

Yang pertama, aku campurkan ke moisturizer yang lightweight. Dengan dicampurkannya face oil ke moisturizer, tekstur moisturizer akan menjadi lebih rich sehingga nyaman digunakan pada malam hari.
Cara yang kedua aku gunakan ini untuk menambah kelembapan kulit kembali saat kulitku kering terkena airーbiasanya terjadi saat setelah wudhu, setelah pakai ini cukup 3 tetes di seluruh muka, kulit berasa jadi lebih lembab dan plumpy lagi.
Ketiga, aku gunakan sebagai acne treatment! Acne treatment yang ku maksud disini bukan dijadikan sebagai spot treatment melainkan sebagai face oil yang ku aplikasikan di step terakhir skincare malam. Hasilnya, bruntusanku jadi berkurang saat aku mulai menambahkan face oil ini di regimen malam ku. Aku juga pernah cerita disini mengenai bagaimana aku menyelesaikan bruntusan di kulitku, salah satunya karena Tamanu Oil ini.

Untuk menghilangkan bekas jerawat? Hmmm... sudah kurang lebih 3 bulan sejak aku memakai tamanu oil tapi aku tidak merasa ada perubahan yang signifikan pada bekas jerawatku. Sepertinya memang Tamanu Oil ini lebih cocok untuk mengobati jerawatku.

I guess it's official that facial oil yang paling aku suka adalah Tamanu Oil karena dia bekerja dengan baik di kulitku sejauh ini. Kalau kalian, face oil apa yang paling kalian suka?

No comments

, by Danty Priastarini Sabar

Battle of Cleansing Balms: Heimish vs Banilla!

When it comes to first cleanser, I always stick to micellar water, milk, or oil cleanser. Aku pribadi belum pernah mencoba cleansing balm. Selain karena harganya cenderung lumayan tinggi dibandingkan first cleanser lainnya, aku merasa pemakaiannya akan boros (karena untuk cleansing) jadi butuh tube yang sangat sangat besar.

Kebetulan, aku mendapat travel size Clean it Zero-nya Banilla yang varian original seukuran 7mL dari Socobox special SBN beberapa waktu lalu. Kemudian, teman baikku–Icha memberiku hadiah trial size All Clean Balm Heimish dan memintaku untuk membuat reviewnya di skinandpurr (thank you so much for supporting me, cha!). Karena memiliki dua jenis cleansing balm yang hype dalam ukuran mini, aku merasa tidak akan puas untuk menggunakannya begitu saja maka dari itu aku akan membuat Battle of Cleansing Balms!

Packaging

Masalah packaging sebetulnya kembali ke selera masing-masing. Seleraku tentunya si Banilla karena warna Pink! hehe. Kalau aku punya full size nya, mungkin aku bisa membahas spatula dan separator antara penutup dan produknya tapi di trial size ini hanya ada cleansing balm tok~

Ingredients

Heimish All Clean Balm Ingredients (Source from beautybarn) : Ethylhexyl Palmitate, Cetyl Ethylhexanoate, PEG-20 Glyceryl Triisostearate, Polyethylene, PEG-8 Isostearate, Butyrospermum Parkii (Shea) Butter, Cocos Nucifera (Coconut) Fruit Extract, Citrus Aurantifolia (Lime) Fruit Extract, Freesia Refracta Extract, Iris Versicolor Extract, Jasminum Officinale (Jasmine) Extract, Lilium Tigrinum Extract, Leontopodium Alpinum Extract, Nelumbium Speciosum Flower Extract, Narcissus Pseudo-Narcissus (Daffodil) Flower Extract, Rose Extract, Citrus Aurantium Dulcis (Orange) Peel Oil, Lavandula Angustifolia (Lavender) Oil, Pelargonium Graveolens Flower Oil, Amyris Balsamifera Bark Oil, Citrus Paradisi (Grapefruit) Peel Oil, Eucalyptus Globulus Leaf Oil, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil, Juniperus Mexicana Oil, Boswellia Carterii Oil, Citrus Aurantium Bergamia (Bergamot) Fruit Oil, Tocopheryl Acetate, 1, 2-Hexanediol.

Banilla Clean it Zero (source from peachandlily): Ethylhexyl Palmitate, Cetyl Ethylhexanoate, PEG-20 Glyceryl Triisostearate, PEG-10 Isostearate, Synthetic Wax, Onsen-Sui, Phenoxyethanol, Butylene Glycol, Lithospermum Erythrorhizon Root Extract, Tocopheryl Acetate, Fragrance, Ethylhexylglycerin, Water, 1,2-Hexanediol, Bambusa Vulgaris Leaf/Stem Extract, Aspalathus Linearis Extract, Angelica Archangelica Root Extract, Malpighia Glabra (Acerola) Fruit Extract, Polydiethyleneglycol Adipate/IPDI Copolymer, Acrylates/Ammonium Methacrylate Copolymer, Acrylates/Methoxy PEG-15 Methacrylate Copolymer

Texture

Banilla memiliki tekstur yang cenderung oily gampang dibaurkan ketika diaplikasikan ke permukaan kulit sedangkan, heimish teksturnya lebih padat dan saat dibaurkan ke kulit masih terasa ada gumpalan balm yang belum menyatu dengan kulit. Tapi lama kelamaan juga akan membaur sendirinya jadi aku gak keberatan.

Left: Banilla Clean It Zero | Right: Heimish All Clean Balm

Scent

Banilla memiliki wangi yang netral, tapi ada hint wangi yang terasa manis ketika dihirup sedangkan heimish wanginya seperti balsam herbal yang kerasa agak relaxing ketika diaplikasikan karena terasa hangat di kulit (I'm not good at describing a certain scent I'm sorry) tapi yang jelas aku lebih suka wanginya si Banilla.

Setelah melihat full ingredients listnya, wangi produk heimish berasal dari Essential Plant Oils seperti; Bergamot oil, Lavender oil dan Tea tree oil dsb. Banilla, sebaliknya menggunakan synthetic fragrance.

Cleansing Ability

Ini adalah kategori yang paling penting. Kalau kalian lihat video battle diatas, aku menggunakan Maybelline Superstay Matte Ink shade Versatile untuk dihapus dengan kedua cleansing balm ini. Aku menggunakan produk ini untuk mengetes karena lipcream ini terkenal sebagai lipcream yang susah dihapus haha. Di video itu, terlihat si heimish membutuhkan waktu lebih lama untuk membersihkan si lipcream tapi sebenarnya ini tergantung seberapa tebal aku mengaplikasikan lipcream tersebut karena setelah aku test di waktu yang berbeda–sebetulnya cleansing ability kedua produk ini hampir mirip dan bahkan sama.

Left: Banilla Clean It Zero | Right: Heimish All Clean Balm

Finishing

Finishing dari Banilla adalah seperti menggunakan gentle cleanser–licin, tapi tidak kerasa kesat, justru terasa lembab. Kalau si Heimish, finishingnya kerasa agak bersih kesat tapi masih sangat tolerable untuk kulitku karena gak sampai stripping, masih kerasa lembab gak bikin kering.

Conclusion

Kalau ada budget lebih untuk first cleanser, aku sepertinya akan coba Banilla. Karena selain varian yang original ini, Banilla juga punya 3 varian lain yang sangat menarik untuk dicoba. Kalau kalian lebih suka yang mana?